Senin, 12 September 2011

TERIAKAN MALAM (Untuk semua orang yang tertidur pulas sementara saya memikirkannya dan dia TIDAK)

Bukan Puisi:
Bukan salah secangkir kopi pahit yang ku seruput,
dan ku tak mau menyalahkan mataku yang sialnya tak mau terutup,
Parahnya tuts2 Keyboard  jadi sasaran gusarku,
mereka saling beradu dengan jari kasarku
padahal jam sudah menunjuk angka 1,. "
Benar-benar Oportunis si pengetik ini" desis cicak2 di atasku,, begitu keras derap-derap nafas malamku, seakan diriku sendiri yang bernafas malam ini, tanpa peduli tentang kenikmatan tidur malam orang lain... sudah silau mata mereka terhadap lampu yang tak kunjung ku padamkan malam ini, mungkin pula dalam hati mereka mndesah karena panas telinga mereka mendengar dentuman-dentuman (sekali lagi) tuts keyboard sebagai perantara masuknya kata demi kata sehingga menjadi sejumput demi sejumput kalimat yang ingin di baca, ingin di pahami, ingin di mengerti oleh siapa yang sempapeduli.... Yang sedikit ku pedulikan suara gaduh di luar rumah yang mungkin sja Setan atau manusia berhati setan,, entah samakah mereka....

MALAM.....
Memang larut, saat hamba Allah yang lain tengah beradu dengan kalam-Kalam Allah dalam Tahajjudnya, ada seorang yang tak penting tuk diceritakan mau berceloteh... Tapi tanya_nya dalam hati "kepada Siapa mampu bercerita???"
seorang saja di sini, tak ada!, hahaha...

ANDAIPUN SIANG
kepada siapa yang mengerti??? kepada siapa bisa berbagi??? tempat yang paling bisa di mengerti, kini berusaha pergi... Yeah!!! karena ke_Brengsekankuu??? Yah,,, KAMPRET katanya... Hoaaa!!! Manis betul katanya,, HAHAHA... bukannya ku tertawa karena ku dengarkan hujatannya, api tertawa karena hatiku begitu TUMPUL di caci,, dimana rasa Harga diriku??? Oh... telah Ku Tukar untuk sebuah Kata MaAfmu yang hingga detik ini belum jua kau berikan,,

DARI SIANG HINGGA MALAM...
KU RAyu, Ku merendah... Andai ku mampu jadi hamba,, hampir rela ku menghamba, untuk dapatkan maafmu,, telah ku sisihkan rasa maluku, egoku telah lari entah kemana... Berusaha dapat maafmu, berusaha merajukmu, sambil bertanya "Kemanakah rasa belas mu untukku",, lelah ku berpikir... Bingung, Ragu... inikah diriku yang tak dimaafkan itu??? begitu tak tahu dirinya........

LEWAT FB mu....
 RENDAHKANKU,, kau tertawa... kau SINDIR...  bukan hari ini ku kenal dirimu untuk sekedar mengetahui bahwa yang kau SINDIR dengan KATA_KATA merendahkan itu adalaha SAYA.

Lewat Telponmuu....
Dari kata-katamu (walau kau tak tahu ku mendengarkan) Kau bilang ku MATI. sayangnya ku masih hidup (bersedihlah karena ku mash hidup), tapi ada yang telah kau bunuh. RASA PERCAYA DIRIKU.....

SUDAH KERING....
kadang begitu rapuhnya seakan ada yang ingin ku basahi mataku tapi begitu sakitnya sesuatu yng tertahan itu tak ada yang mampu menetes.... !!!!! belum pernah seperti ini AHHhh... CUKUPlah, SAKIT di beginikan. SAKIT.... semoga kau tak dapat KArmanya, AMIN.

Bukan KArena janji ku begini,,
tapi karena ingin bersamamu,, bukankah kita pernah berkata kita bersama bukan karena hari ini, tapi juga nanti??? kita pernah mengatakannya, kau LUPA??? Bukankah sudah Ku ingatkan??? kau Tak ingat?? baiklah salahku klau begitu....

Pernahku salahkan takdir, yang atur pertemuan kita..... Lalu degan Lagak ksomboongannya memisahkan kita (walau sebenarnya kau punya pilihan tuk mengindarinya). tapi biar saja takdir membawa ke arah yang mana.. Yang ada, yang saya pikirkan kemana kau bawa rasamu itu.

TERAKHIR,,,
Terakhir buatku,, JAngan anggap ku manusia tak punya Rasa, KU bukannya MATI,, sayangnya ku ada di duniamu juga, yang mampu mendengarkan cacianmu,Sindiranmu...

tapi jika kau memang benar-benar tak bergeming,,, 1 kata buatmu. BYE.



(sang Keyboard tertawa, cicak terdiam, orang-orang tidur kmbali lelap) karena cerita ini SUDAH KHATAM,,,, hahahahahaha......... AAAAAAARRgggggggggggHH....

0 komentar:

Posting Komentar