Jumat, 23 September 2011

BAHAN DAN MATERIAL BANGUNAN

 
A. LANTAi
Lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu rumah. Jenisnya pun sangat beragam dengan harga yang beragam pula sesuai dengan desain dan kebutuhan. Secara umum bahan penutup lantai yang ada di pasaran dapat dibenakan menjadi 2 katagori yaitu jenis lantai alami dan buatan. Bebatuan yang dipotong seperti marmer, granit dan limestone merupakan lantai alami. Sedangkan semen, keramik, dan vinyl dikatagorikan sebagai lantai buatan.

Lantai Kayu



Sejak dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen bangunan seperti lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap. Lantai kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah tinggal karena kesan estetika yang alami serta kemampuannya untuk memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer.
Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang dikenal secara umum adalah generasi lantai kayu yang menggantikan lantai papan untuk rumah panggung. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
Pada dasarnya ada tiga pilihan lantai kayu :
-Lantai kayu solid ( solid wood floor )
-Lantai kayu dengan teknologi layer ( engineer/veneer wood floor )
-Lantai kayu laminasi ( laminate wood floor ).


Apakah kayu solid asli yang terbaik untuk lantai rumah anda?
Kayu solid jarang dipakai di Indonesia karena sangat rentan dengan kelembaban dan perubahan cuaca. Bentuknya berupa kayu utuh seperti lembaran papan dengan ukuran tertentu. Yang paling banyak beredar di pasaran adalah kayu jati.
Kelebihan jenis lantai kayu ini adalah keasliannya dan keindahannya. Kesannya hangat dan natural. Jika sudah kelihatan kusam dapat difinish ulang sehingga seperti baru lagi. Kualitas kayu dan proses pengeringannya menentukan ketahanan kayu ini. Banyak rumah kuno berlantai kayu solid yang masih terlihat sangat bagus.Kekurangannya tentunya bersumber dari karakteristik kayu itu sendiri. Muai susut kayu terhadap kelembaban dan perubahan suhu menyebabkan ukuran lantai kayu ini sangat terbatas. Lebarnya tidak boleh lebih dari 15 cm dan tebalnya tidak lebih dari 2 cm. Untuk panjang masih bisa bervariasi. Pemasangannya pun membutuhkan professional dan finishing karena kebanyakan lantai kayu solid dijual unfinished.
Lantai kayu solid juga rawan terhadap goresan, api dan keretakan. Perlu juga diberi peredam supaya tidak brisik. Dan musuh utamanya adalah air. Cepat keringkan lantai jika terkena air atau cairan lain.
Anda masih bisa mendapatkan tampilan kayu asli dengan meminimalisir kekurangan lantai kayu solid dengan memakai lantai kayu system layer (engineer wood floor). Jenis lantai ini menyusun lapisan kayu secara bersilangan untuk membuat kestabilan bahan terhadap muai dan susut. Biasanya terdiri dari 2 -3 lapisan atau lebih yang di press dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Lapisan atau layer paling atas adalah lapisan tipis kayu asli (venner). Sedangkan lapisan bawahnya bisa berupa plywood atau HDF(high density fibreboard). Sehingga anda tidak perlu kuatir karena efek dan tampilannya benar benar seperti kayu solid asli.

Tidak semua jenis engineer wood floor bisa di refinish tergantung ketebalan lapisan veneernya. Untuk lapisan venner yang tebal ( sekitar 6 mm) dapat dilakukan 2 - 3 kali refinish. Tapi jangan kuatir kebanyakan jenis lantai kayu ini di coating sehingga lapisan atasnya bisa bertahan sangat lama. Beberapa produsen bahkan bisa memberikan garansi hingga 25 tahun.
Cara pemasangan pun mudah. Dapat di lem ke lantai ataupun diletakkan begitu saja. Dapat langsung dipasang pada lantai keramik atau lantai jenis lain untuk merubah tampilan rumah anda dengan cepat. Jenis lantai ini ada yang sudah di finished maupun yang unfinished. Merk yang terkenal seperti Teka, Pazero ataupun Benwood dan lain lain .

Sesuatu yang palsu tidak selalu jelek. Mungkin ini malah menjadi solusi untuk rumah anda. Yang pasti harganya lebih murah dari lantai kayu solid ataupun lantai kayu dengan system layer. Soal ketahanan dan kekuatannya ga kalah dengan engineer wood floor. Kualitas yang baik bisa menahan beban sampai 800 kg. Bahkan jenis laminasi ini lebih tahan terhadap air, api dan goresan.Lapisan atas merupakan hasil cetakan menyerupai serat kayu yang dilapisi oleh plastic coating.
Sedangkan lapisan intinya berupa HDF ( High density Fibreboard) atau MDF(Medium density fibreboard). Perhatikan baik-baik ketika memilih. Pemakaian HPL (high pressure laminate) tentu lebih baik dari pada DPL ( direct pressure laminate) dan laposan dengan HDF tentu juga lebih baik dari pada MDF.
Pemasangannya sangat mudah sehingga bisa dilakukan sendiri untuk ruangan yang kecil. Beberapa jenis memakai locking system sehingga tidak memerlukan lem. Bahkan jenis lantai kayu laminasi ini dapat dengan mudah dibongkar pasang. Biasanya tersedia dengan ukuran sedikit lebih lebar dari pada jenis lantai kayu lainnya.
Merk lantai laminasi sangat banyak dipasaran dan kebanyakan masih impor. Beberapa diantaranya adalah Armtrong, Teka atau Asia Décor. Produk dari cina bahkan lebih murah. Kisaran harga antara Rp.200 rb - 400rb / m2 terpasang.
Lantai laminasi berkualitas biasanya bergaransi 20 - 25 tahun. Tetapi tidak seperti lantai kayu asli, jenis lantai ini tidak dapat direfinish. Tapi jika hanya terjadi kerusakan pada beberapa potong lantai dapat dengan mudah diganti.

Jenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam. Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerluakan proses pemotongan dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal dari marmer.


Lantai Marmer dan Granit



Jenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam. Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui. Pengolahannya hanya memerluakan proses pemotongan dan penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat. Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal dari marmer.

 

 

 

 

 

 


 

 

Lantai Keramik




Keramik adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 25.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.

Contoh:





Lantai Vinyl



Lantai ini sangat praktis untuk mengubah tampilan ruangan. Dibagian bawahnya terdapat lem yang mudah direkatkan pada lapisan plesteran atau lantai keramik. Kalau sudah bosan anda tinggal melepasnya dan menggantinya dengan motif lain. Pemasangannya sangat mudah sehingga bisa dilakukan sendiri. Perawatannyapun sangat mudah. Hampir sama dengan lantai keramik. Material ini sangat kuat, tahan api dan air sehingga banyak juga digunakan di bangunan-bangunan publik. Banyak digunakan sebagai alternative lantai parket karena harganya lebih murah dan tahan rayap. Lantai vinyl tersedia dalam vinyl tile ( kotak atau persegi) dan vinyl sheet (bentuk gulungan/rol). Harganya pun variatif berkisar antara Rp. 60.000 – 350.000.

 

 

 

 

 

 

 

Lantai Karpet


Lantai karpet dapat dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah karpet satuan yang biasa dipakai sebagai aksen pemanis ruangan. Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan baku yang beragam pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi ataupun lingkaran. Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau ruangan yang memakai AC/pendingin udara. Kita sering menemuinya di kantor atau kamar hotel. Kelebiahannya adalah kesan hangat dan kemudahan pemasangannya. Cocok juga untuk tempat bermain anak karena permukaannya yang tidak keras. Lantai karpet lebih sulit dibersihkan jika terkena noda dan cairan dibanding jenis lantai yang lain. Perawatannya pun lebih mahal harus memakai penyedot debu atau dibawa ke dry cleaning. Banyak lagi alternative material untuk lantai yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu. Semua tergantung bentuk desain dan selera anda. Mungkin juga anda ingin memadukan berbagai jenis lantai ini pada rumah anda.





B. Dinding


Sebelum membangun rumah atau renovasi kita perlu membuka wawasan kita seluas-luasnya tentang material bangunan. Ini dimaksudkan agar kita bisa mendapatkan material yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang kita punya. Salah satu yang memakan biaya dan waktu dalam pembuatan rumah adalah pembuatan dinding. Dinding merupakan suatu elemen penting sebuah rumah yang berfungsi untuk memisahkan atau membentuk ruang. Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sebagai berikut :

Dinding Batu Bata

Material ini paling banyak digunakan di Indonesia. Hampir di setiap tempat bahkan pelosok desa terdapat pembuat batu bata. Bahan baku tanah liat yang mudah didapat dan proses pembuatan yang sederhana membuat harganya menjadi relatif murah. Ukuran yang biasa ada di pasaran adalah 25 x 12 x 5 cm atau kurang. Dinding dari pasangan batu bata umumnya dibuat dengan ketebalan ½ batu dan minimal setiap jarak 3 m diberi kolom praktis sebagai pengikat dan penyalur beban. Dinding batu bata biasanya dipakai sebagai konstruksi non struktural yang tidak menahan beban.

 

Dinding Batako.


Untuk menghemat biaya pembangunan rumah, alternatif pemakaian batako banyak digunakan di banyak tempat. Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih besar dan berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding. Dan tentu saja pelaksanaan pekerjaannya pun menjadi lebih cepat. Batako terbuat dari campuran tras, kapur, pasir dan semen. Kekuatannya tentu lebih rendah dari pada batu bata. Batako yang berkualitas rendah akan mudah pecah karena kadar semen y
ang sedikit. Ukuran yang umum di pasaran adalah 40 x 20 x 10 atau kurang.

Dinding Bata Ringan


Bata ringan adalah salah satu jenis beton ringan aerasi yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995. Kelebihannya adalah bobotnya yang jauh lebih ringan dari batu bata ataupun batako. Biasa digunakan untuk bangunan bertingkat untuk mengurangi pembebanan sehingga biaya pondasi menjadi lebih kecil. Dimensi yang besar yaitu 60 x 20 x 10/7,7 cm menjadikan pekerjaan dinding cepat selesai. Ukurannya yang presisi juga hanya membutuhkan speci yang sangat tipis. Kelebihan yang lain adalah kemamampuannya untuk menahan panas dan suara. Dari segi harga sampai saat ini masih lebih mahal dari batu bata. Namun pekerj
aan pemasangan yang cepat dapat menghemat upah tukang.

Dinding Kayu

Karena langka dan mahalnya kayu dewasa ini, mungkin jarang sekali rumah yang memakai dinding jenis ini. Kecuali untuk rumah-rumah di pedesaan atau rumah-rumah yang sengaja desainnya bergaya country. Dinding papan kayu juga bisa digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Kelebihan dinding ini adalah unt
uk menciptakan suasana yang hangat dan natural. Suasana di dalam rumah pun akan lebih sejuk. Namun perawatannya lah yang sulit. Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan hujan. Belum lagi serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini.

Dinding kaca

Seiring dengan meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca, penggunaan kaca sebagai
bahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita hanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namu sekarang kaca merupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah. Dinding kaca bisa membuat rumah terlihat lebih luas dari aslinya. Halaman rumah yang hijau dan asri pun dapat dilihat dari dalanm rumah yang menyebabkan suasana menjadi lebih alami dan sejuk. Namun perlu dipertimbangkan juga jik
a dinding kaca langsung terkena sinar matahari yang akan membuat udara dalam rumah menjadi panas.

Dinding lembaran (Cladding)

Bila anda menginginkan pembuatan dinding dengan cepat, anda bisa mengganti dinding konvensional dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak, contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement ( Kalsiboard ) untuk dinding bagian luar, dan gypsum atau multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat dari besi hollow atau baja ringan. Karena bobotnya yang lebih ringan system dinding ini cocok digunakan pada bangunan yang berdiri diatas tanah berdaya dukung rendah. Keuntungan lainnya adalah tahan gempa dan harganya pun lebih murah dari dinding konvensional.

-          Anyaman bambu

Anyaman bambu (gedhek) cukup familiar bagi kita, bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar. Agar tampak rapi dan tidak terlihat murahan, Anda bisa memesan khusus ke pembuat gedhek agar dibuatkan gedhek yang anyamannya bermotif. Motif ini diperoleh dari penggunaan bambu yang berbeda warna aslinya. Di pasaran, gedhek bermotif yang cukup indah dan rapi ini kebanyakan untuk plafon, sehingga jika untuk dinding Anda sepertinya harus memesan khusus, yang tentunya lebih tebal dan kuat. Gunakan bambu bagian kulitnya, sebab ia cukup kuat terhadap cuaca, dan teksturnya bagus (licin dan mengkilap). Pesanlah agar anyamannya cukup rapat, serta elemen-elemen anyaman seragam. Ukuran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dinding yang ada, dan juga segmen rangka kayu yang dipakai. Finishingnya bisa dengan plitur atau vernis.


-          Kayu

Dinding kayu juga sudah sangat kita kenal, dan dipakai dalam rumah-rumah tradisional bangsa kita. Aplikasinya berupa papan-papan (baik sudah dihaluskan dan difinishing rapi ataupun masih kasar bekas gergajian) yang dipaku langsung pada antara tiang rumah, berupa panel yang dikunci oleh frame-frame dengan ukuran bervariasi, ataupun dipakukan dengan sistem tumpuk (seperti khas pada rumah transmigran di luar Jawa). Semua aplikasi ini mempunyai fleksibilitas dan nilai artistik masing-masing, hanya saja perlu diperhatikan proses finishing dan pemasangannya, sehingga hasil akhir tampak rapi dan bisa awet melawan iklim tropis. Bahan kayu umumnya harganya cukup mahal, terutama di pulau Jawa, apalagi kayu jenis bagus (Jati, Mahoni, dll), sehingga saat ini bukan tergolong material murah lagi. Hanya di luar Jawa saja yang stock kayu kerasnya masih cukup banyaklah bahan kayu masih feasibel digunakan.





-          Tripleks


Bahan tripleks dipakai untuk dinding interior/indoor, sebab tidak tahan lama jika terkena hujan dan panas langsung. Jika pun dipaksakan untuk bagian luar, ia musti dilindungi dengan cat berbasis minyak yang cukup tebal, kalau bisa malah di kedua sisi. Bahan tripleks mudah ditemukan, dan harganya cukup terjangkau. Harganya antara 40-an ribu (tebal 3 mm) hingga 200-an ribu (tebal 18 mm). Jadi, tinggal Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda, apakah dinding tersebut dirasa membutuhkan tripleks yang paling tebal atau sedang-sedang saja. Untuk pemasangan, harus diberi rangka di dalamnya. Rangka terbuat dari kayu usuk yang lurus, ukurannya seragam, dan permukaan rata (baik juga diserut dulu). Gunanya agar tripleks yang ditempelkan nanti terlihat rapih permukaannya, dan tidak bergelombang atau melengkung. Agar tidak jeblong, satu lembar triplex bisa dibagi empat atau enam bagian, lalu dipasang pada rangka tadi. Pemasangan sebaiknya jangan mepet sambungan, tapi diberi nat tali air saja (seperti pasang plafond jaman dulu, bukan seperti pasang gypsum). Jadi, sambungan dibiarkan saja tanpa harus didempul. Sebabnya, karena jika diusahakan menutup sambungan tripleks, akan tetap berbekas walaupun didempul sekalipun. Beberapa bulan kemudian bekas sambungan akan bergaris dan belang. Untuk finishing, bisa diplitur, divernis, dimelamin, atau dicat (cat kayu). Sebelumnya diamplas dulu biar halus permukaannya, lalu tinggal pengaplikasian bahan cat Anda sesuatu petunjuk pemakaian.

-          Seng

Seperti halnya tripleks, material seng juga mudah diperoleh dan cukup murah. Untuk dinding, gunakan seng plat, yang di pasaran harganya kisaran 20-an ribu (seng plat tebal 0.20 mm) hingga 65-an ribu (seng plat tebal 0.40 mm). Seng bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar, sebab cukup kuat terhadap perubahan cuaca (panas, hujan). Aplikasi seng juga seperti tripleks, yakni diberi rangka. Pemasangan bisa saling mepet sambungannya, sebab ia cukup tipis sehingga tidak mencolok batasnya. Bisa juga diberi nat tali air. Finishing dicat kayu/besi (berbasis minyak).


-          Gypsum
Gypsum cukup mudah diperoleh, dengan harga 40 hingga 50-an ribu (ukuran 120×240, tebal 9 mm). Merek yag ada di pasaran misalnya Jaya, Elephant, Star, dan Knauf. Seperti tripleks, gypsum sebaiknya untuk dinding dalam saja alias interior. Pemasangannya memakai rangka yang tidak sebanyak pada tripleks atau seng, cukup sesuai ukuran bahan saja. Gypsum bisa sangat rapi hasilnya, sebab sambungan bisa didempul dan diratakan, dan setelah dicat maka tidak terlihat sambungannya.

- Papan Fiber Semen
 Banyak tersedia di pasaran, dengan ukuran 122 x 244 cm. Harganya 40-an ribu (tebal 4 mm), 70-an ribu (tebal 8 mm), dan 90-an ribu (tebal 9 mm). Fiber semen bisa digunakan untuk dinding dalam ataupun dinding luar. Adapun pemasangan dan finishing sama dengan gypsum.



















C. ATAP
Setiap jenis penutup atap punya kelebihan dan kekurangangnya masing-masing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk dan umur rencananya masing masing. Berikut saya akan bahas beberapa jenis yang paling popular saat ini :
Atap sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah bergaya country dan yang menyatu dengan alam.

Atap genteng tanah liat tradisional

Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.


Atap Genteng Keramik
 
 


Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.



Atap genteng beton

Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Atap seng
atap-seng



Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.


Atap dak beton

Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atsanya.



Atap Genteng Metal


Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.
Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.


Genteng Aspal

Bahan meterial yang satu ini dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.
Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.

Atap Polycarbonate



Atap ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan. Keunggulan polycarbonate lebih ke kualitas material dan besarnya daya reduksi thd radiasi matahari. Biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan.
Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap atap lainnya.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan bahan bangunan sekarang ini, masih banyak penutup atap lain yang tidak dapat saya jabarkan satu persatu. Semua dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia.



































1 komentar:

mmomon mengatakan...

Tim kami berpengalaman memasang lantai marmer dan granit di beberapa rumah mewah di jakarta, juga untuk polish atau poles

Muhammad Momon ST 08174889623

Posting Komentar